PERPUSTAKAAN UMUM

PERPUSTAKAAN UMUM

colin w. w./K1208024

Pendahuluan

Perpustakaan merupakan suatu tempat kumpulan buku dan informasi yang disusun di ruang tertentu dilengkapi dengan perlengkapan erupa sarana dan prasarana, menurut aturan tertentu, diatur dan dilayankan oleh petugas (pustakawan) dan dipergunakan oleh para pemembaca/pemakai. Istilah perpustakaan ini sendiri berasal dari kata dasar pustaka, yang berarti buku, atau kitab. Perpustakaan umum adalah lembaga layanan informasi dan bahan bacaan kepada masyarakat, oleh karena adanya masyarakat umum (yang tidak dibedakan lapisan, golongan, lapangan pekerjaan, dan lain-lain) yang akan menggunakan dan menjadi sasaran layanan perpustakaan.

Perpustakaan umum merupakan gudang ilmu yang disediakan untuk rakyat. Karena perpustakaan umum menyediakan berbagai sumber ilmu pengetahuan dan teknologi untuk semua orang. Dalam Public Library Manifesto yang dikeluarkan oleh Unesco tahun 1950 antara lain dinyatakan bahwa perpustakaan umum  harus memberikan layanan dan sumber informasi  dan merupakan pintu gerbang ilmu pengetahuan untuk semua orang, terutama mereka yang terpinggirkan. Perpustakaan umum tersedia karena masyarakat umum, oleh khalayak umum dan untuk dinikmati masyarakat umum.

Perpustakaan umum ini terselenggara atas dasar kepentingan orang banyak yang dilakukan oleh pemerintah, dengan biaya yang berasal dari masyarakat misalnya pajak dan retribusi, yang harus dikembalikan kepada masyarakat melalui layanan umum tersebut.

Perpustakaan umum memiliki tujuan utama yaitu memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca bahan pustaka yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik, menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat, murah bagi masyarakat, serta membantu warga untuk mengembangkan kemampuan yang dimilikinya sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.

Seperti yang terungkap pada Undang-Undang Perpustakaan Nomor 43 Tahun 2007 pasal 22 tentang Perpustakaan Umum berbunyi:

  1. Perpustakaan umum diselenggarakan oleh Pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, dan desa, serta dapat diselenggarakan oleh masyarakat.
  2. Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota menyelenggarakan perpustakaan umum daerah yang koleksinya mendukung pelestarian hasil budaya daerah masing-masing dan memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat.
  3. Perpustakaan umum yang diselenggarakan oleh Pemerintah,
    pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, dan desa/kelurahan mengembangkan sistem layanan perpustakaan
    berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
  4. Masyarakat dapat menyelenggarakan perpustakaan umum untuk memfasilitasi terwujudnya masyarakat pembelajar sepanjang hayat.
  5. Pemerintah, pemerintah provinsi, dan/atau kabupaten/kota melaksanakan layanan perpustakaan keliling bagi daerah yang belum terjangkau oleh layanan perpustakaan menetap.

Ciri Perpustakaan Umum

Perpustakaan Umum, yaitu perpustakaan yang memiliki ciri-ciri:

  1. dikelola oleh pemerintah daerah kabupaten/kota, kecamatan, desa dan kelurahan, atau oleh masyarakat atas prakarsa dan keinginan masyarakat setempat (swakarsa),
  2. dengan dukungan dana sendiri (swadana), dan dikelola (swakelola) oleh  masyarakat yang bersangkutan,
  3. koleksinya bersifat umum  meliputi seluruh jenis dan cabang Ilmu pengetahuan dalam sistem DDC antara kelompok 000 999,
  4. pemakainya seluruh lapisan masyarakat, tanpa membedakan latar belakang pendidikan, usia, agama, etnis, jenis kelamin, strata sosial, ekonomi dan budaya, bahkan pemakainya terutama ditujukan untuk masyarakat yang kurang beruntung ditinjau dari segi ekonomi termasuk para penyandang cacat (disabilities).

Mengelola Perpustakaan Umum

Syarat-syarat mengelola Perpustakaan Umum

  1. adanya kumpulan koleksi informasi  (bahan pustaka) yang tersusun rapi,
  2. menggunakan suatu sistem tertentu,
  3. dikelola dan dilayankan oleh petugas dengan persyaratan, kemampuan, pendidikan, keterampilan tertentu,
  4. ditempatkan pada tempat, ruang atau gedung tertentu, yang secara khusus dipergunakan untuk perpustakaan,
  5. adanya masyarakat pemakai yang memang diharapkan menjadi pemakai,
  6. adanya pedoman/peraturan atau ketentuan untuk menggunakan perpustakaan tersebut, dan
  7. adanya perlengkapan, fasilitas  dan sarana prasarana untuk menunjang pemakaian perpustakaan. Seperti  meja kursi baca, meja layanan, rak buku, lemari katalog dan sebagainya.

Semua  itu dimaksudkan agar tercipta suasana yang kondusif, nyaman, tenteram, tenang untuk membaca dan belajar. Di perpustakaan menghindari terjadinya ketidakteraturan atas penyelenggaraan perpustakaan.

Perpustakaan identik dengan buku, informasi, suasana belajar, ketenangan dan penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan.

Layanan Perpustakaan Umum

Empat unsur pokok yang selalu terdapat dalam setiap jenis perpustakaan adalah:

  1. gudang;
  2. alat-alat bibliografi dan pembantu (katalog, indeks, staf pembimbing atau penasihat);
  3. ruang untuk para pengunjung; dan
  4. ruang staf.

Layanan-layanan yang sebaiknya ada dalam Perpustakaan Umum:

  1. Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah layanan yang diperuntukkan untuk memonitor keluar masuknya buku dari pihak perpustakaan ke pengunjung prpustakaan. Sehingga, pengunjung dapat meminjam buku dari perpustakaan dan bisa dibawa pulang.

  1. Layanan Berkala

Layanan ini berfungsi untuk memperbarui dan mengetahui berita terkini, sehingga pengunjung dapat memperbarui berita-berita yang sedang hangat. Biasanya layanan ini berbentuk majalah, buletin dan koran.

  1. Layanan Referensi

Layanan referensi merupakan layanan yang digunakan untuk menambah referensi pengunjung. Biasanya buku-buku referensi tidak dapat dipinjam, tetapi dapat difotokopi untuk pengunjung yang menginginkan referensi yang tersedia dalam perpustakaan umum.

  1. Layanan Audio Visual

Layanan ini dapat berupa televisi atau dalam bentuk VCD yang bersifat keilmuan dan memperkaya khasanah ilmu masyarakat/pengunjung.

  1. Layanan Keanggotaan ( Registrasi )

Layanan keanggotaan ini bermaksud untuk merekrut masyarakat menjadi anggota sebuah perpustakaan umum. Serta, dapat digunakan untuk meminjam buku, atau penggunaan layanan-layanan lain yang terdapat di perpustakaan.

  1. Layanan Pemutaran Film

Layanan peutaran film ini disediakan untuk dapat menambah ilmu dan menyegarkan pikiran pengunjung dengan tidak hanya membaca tetapi juga dengan melihat dan mendengarkan. Selain menarik perhatian pengunjung, juga membuat pengunjung sering-sering datang ke perpustakaan.

Film ini dikhususkan untuk film-film bergenre keilmuan dan dapat membangun motivasi setiap pengunjung.

  1. Layanan Internet Gratis

Layanan internet gratis merupakan salah satu penarik pengunjung untuk sering berkunjung ke perpustakaan. Layanan ini mampu menambah khasanah ilmu pengunjung. Pengunjung juga dapat bertukar ilmu pengetahuan melalui dunia maya. Ini membuat pikiran masyarakat selalu up todate terhadap berita-berita yang terjadi di seluruh dunia.

  1. Layanan Hot Spot Area ( free access )

Sama seperti layanan internet gratis hanya saja layanan ini menggunakan alat pengunjung sendiri/laptop pengunjung sendiri. Sehingga pengunjung diberi kebebasan untuk menggunakan layanan ini.

  1. Layanan Taman Baca Anak

Layanan taman baca anak ini diperuntukkan untuk anak-anak yang didalamnya tidak hanya buku bacaan saja, tetapi juga berbagai alat permainan yang dapat mengasah otak anak. Anak-anak harus dibiasakan membaca sejak dini, karena anak-anak merupakan generasi muda yang akan membangun bangsa. Sejak kecil harus diperkaya dengan ilmu-ilmu yang bermanfaat.

10.  Layanan Fotokopi

Layanan ini diperuntukkan pada pengunjung yang ingin memperbanyak buku referensi yang tidak dapat dibawa pulang.

Fungsi Perpustakaan Umum

Ada banyak fungsi yang dapat kita temukan dalam Perpustakaan umum, diantaranya:

  1. merupakan sumber segala informasi,
  2. merupakan fasilitas pendidikan nonformal, khususnya bagi anggota masyarakat yang tidak sempat mendapatkan kesempatan pendidikan formal,
  3. sarana atau tempat pengembangan seni budaya bangsa, melalui buku atau majalah,
  4. karena keragaman bahan bacaan yang disimpannya, perpustakaan sekaligus memberikan hiburan bagi pembacanya, dan
  5. merupakan penunjang yang penting artinya bagi suatu riset ilmiah, sebagai bahan acuan atau referensi.


DAFTAR PUSTAKA

Drajat. http://www.bit.lipi.go.id/masyarakat-literasi/index.php/keperpustakaan/44-peran-a-fungsi-perpustakaan (diakses pada Jumat, 26 Juni 2009 pukul 20.23)

http://forum.uin-suka.ac.id/ (diakses pada Jumat, 26 Juni 2009 pukul 8.15)

http://perpustakaan-jepara.blogspot.com/2008/02/jenis-layanan-perpustakaan-umum-kab.html (diakses pada Jumat, 26 Juni 2009 pukul 8.27)

http://pustaka.uns.ac.id/ (diakses pada Jumst, 26 Juni 2009 pukul 20.35)

http://www.madina-sk.com/ (diakses pada Jumat, 26 Juni 2009 pukul 8.09)

Mussofa. http://massofa.wordpress.com/2008/01/17/pelayanan-perpustakaan-bag-1/ (diakses pada Jumat, 26 Juni 2009 pukul 8.05)

Tugas Dasar-dasar Berbicara

TUGAS DASAR-DASAR BERBICARA

colin w. w/K1208024

  1. Proses keterampilan berbahasa khususnya keterampilan berbicara pada manusia yang normal.

Proses keterampilan berbicara dimulai sejak kecil. Ketika manusia belajar dari mendengar atau menyimak kemudian berbicara sesuai apa yang ia dengar, kemudian dilanjutkan dengan dengan belajar membaca dan menulis. Berbicara sendiri merupakan aspek yang sangat mendukung dalam proses komunikasi secara lisan. Artinya, dengan belajar berbicara maka belajar berkomunikasi. Manusia sendiri setiap harinya harus berkomunikasi dengan manusia lain, maka aspek berbicara sangat berpengaruh dalam kehidupan manusia.

Manusia kemudian dapat berkomunikasi dengan bahasa dan berbicara agar maksud yang ingin disampaikan dapat tersampaikan kepada rekan bicara. Tahap ini akan berlanjut dengan berbicara untuk menyampaikan ide atau gagasan kepada pendengar di muka umum. Tahap ini ada beberapa orang yang mengalami kendala. Alasan terbesar dari kondisi ini adalah karena kurang percaya diri yang mengakibatkan demam panggung.

Bukti proses keterampilan berbicara ini ditunjukkan ketika seseorang senang mendengarkan atau menyimak, membaca dan menulis maka kemampuan berbicaranya akan baik, karena menguasai bahan yang cukup untuk dibicarakan atau didiskusikan dengan rekan bicara. Apalagi disertai dengan kepercayaan diri dan pengalaman yang cukup, maka seseorang tersebut akan dengan fasih berbicara di depan umum tanpa canggung. Bahkan seseorang yang pandai berbicara di depan umum akan mampu mempengaruhi pendengarnya dan pekerjaan yang cocok dengannya adalah sebagai orator.

  1. Dalam menyimak, berbicara, membaca, menulis dalam komunikasi lisan.

Dalam komunikasi lisan diperlukan aspek menyimak, berbicara, membaca dan menulis, karena informasi-informasi penting dapat diperoleh dengan menyimak suatu kejadian di sekitar, berani berbicara ketika memiliki ilmu atau bahan yang cukup, membaca dari media dan buku-buku, serta menulis ide-ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran. Dalam berkomunikasi dengan rekan bicara diperlukan dasar-dasar dan bukti-bukti, apalagi tentang berita terkini. Untuk itu segala jenis pengetahuan dapat didapat dengan menyimak, mampu berbicara untuk mengekspresikan ide secara lisan, membaca, dan mampu menuliskan ide secara tertulis.

Bukti yang dapat ditunjukkan adalah ketika seorang yang sering menyimak, berbicara, membaca dan menulis pengetahuannya akan luas dan dapat dijadikan bahan berkomunikasi secara lisan. Seorang presenter kuis tentang pengetahuan misalnya, tentu mereka akan senang mendngarkan, berbicara, membaca dan menulis. Mereka memperoleh ilmu dari kemampuan dasar berbahasa mereka. Dan kemampuan-kemampuan tersebut dapat mendukung mereka dalam berkomunikasi lisan. Ini juga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari kita.

  1. Keterampilan berbahasa menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Tri Dharma Perguruan Tinggi mencakup pendidikan dan pengajaran, pengabdian pada masyarakat dan penelitian. Dalam pendidikan dan pengajaran sudah pasti menggunakan aspek-aspek keterampilan berbahasa seperti menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Dalam proses belajar mengajar tentu ada interaksi antara pengajar dan peserta didik, pengajar berbicara dan peserta didik menyimak. Ada proses diskusi dan tanya jawab didalam proses ini. Selain itu ada kegiatan membaca dan menulis. Pengajar membaca materi kemudian disampaikan pada peserta didik dengan berbicara. Sedangkan peserta didik menulis dan menyimak apa yang disampaikan pengajar. Selain proses belajar pembelajaran, pengembangan pendidikan dan pengajaran lainnya juga mencakup empat aspek keterampilan berbahasa. Hal ini adalah bukti bahwa keterampilan berbahasa menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi pada pendidikan dan pengajaran.

Keterampilan berbicara juga membantu dalam pengabdian kepada masyarakat. Sebagai peserta didik yang siap mngabdi kepada masyarakat kita harus menggunakan ilmu kita untuk kepentingan masyarakat luas. Dengan cara memberikan informasi-informasi yang kemudian disalurkan kepada masyarakat. Dalam penyampaian informasi kita menggunakan aspek berbicara, masyarakat akan menyimak keterangan dari kita. Bagi masyarakat yang masih buta huruf, kita dapat ajarkan dengan membaca dan menulis. Selain hal tersebut di atas masih banyak lagi yang dapat kita abdikan kepada masyarakat melalui empat aspek keterampilan berbahasa.

Yang ketiga tri dharma perguruan tinggi adalah penelitian. Dalam penelitian tentu saja menggunakan empat aspek keterampilan berbahasa. Kita mengetahui dasar teori suatu penelitian dengan menyimak dan membaca referensi. Membuat laporan dari hasil penelitian dengan cara menulis dan mempresentasikan hasil penelitian dengan berbicara. Agar hasil penelitian dapat tersampaikan kepada masyarakat luas.

  1. 4. a.  Faktor yang menunjang keterampilan berbicara.

Keterampilan berbicara seseorang sangat dipengaruhi oleh dua faktor penunjang utama yaitu internal dan eksternal. Faktor internal adalah segala sesuatu potensi yang ada di dalam diri orang tersebut, baik fisik maupun nonfisik (psikis). Faktor fisik adalah menyangkut dengan kesempurnaan organ-organ tubuh yang digunakan didalam berbicara misalnya, pita suara, lidah, gigi, dan bibir, sedangkan faktor nonfisik diantaranya adalah: kepribadian (kharisma), karakter, temparamen, bakat (talenta), cara berfikir dan tingkat intelegensia. Sedangkan faktor eksternal misalnya tingkat pendidikan, kebiasaan, dan lingkungan pergaulan.

b.   Selain faktor yang ada seperti pada nomor 4. a, faktor yang lebih menunjang keterampilan berbicara yang menonjol.

Selain faktor-faktor di atas, terdapat pula faktor yang lebih menonjol. Walaupun sudah memiliki faktor penunjang utama baik internal maupun eksternal yang baik, kemampuan atau keterampilan berbicara yang baik dapat dimiliki dengan jalan megasah dan mengolah serta melatih seluruh potensi yang ada.

Pada dasarnya seorang pembicara yang handal adalah seseorang yang ketika ia berbicara baik dalam komuniasi formal (presentasi, ceramah, dll.) maupun informal (pergaulan) memiliki daya tarik yang memesona dengan isi pembicaraan yang efektif (sistematis, benar/tepat, singkat dan jelas dengan bahasa yang tepat) sehingga orang yang mendengarkannya dapat mengerti dengan jelas dan tergugah perasaannya.

5.   Berbahasa khususnya keterampilan berbicara meningkatkan taraf hidup manusia.

Berbahasa khususnya keterampilan berbicara dapat meningkatkan taraf hidup manusia. Seseorang yang pandai berbicara akan disegani oleh masyarakat terutama pada orang yang bicaranya bukan omong kosong belaka. Rata-rata seorang pemimpin harus dapat berbicara terutama berbicara kepada masyarakat. Kemampuan berbicara menunjukkan kemampuan dalam berkomunikasi kepada masyarakat. Untuk itu seorang pemimpin dalam bertutur harus dilandasi dengan bukti yang nyata. Seorang pembicara juga harus bisa membuat pendengar percaya dengan apa yang ia katakan.

Kemampuan berbicara mampu menghasilkan materi. Rata-rata pekerjaan memerlukan keterampilan berbicara, seperti pemimpin, presenter, orator, dan lain-lain. Selain materi, kemampuan berbicara mampu membuat seseorang disegani dan menjadi amanah.